Loading...
Loading...
Beginilah Perjalanan Mi Instan Saat Masuk ke Pencernaan, Semoga Kamu Nggak Geli, Ya!
Mungkin kamu akan bosan saat diingatkan untuk nggak sering-sering makan mi instan. Tentu saja, makanan ini sudah menjadi candu bagi hampir semua kalangan. Entah kenapa, mi instan sulit sekali dijauhkan dari kehidupan kita semua, apalagi anak kost. Meski sudah mengetahui bahwa mi
instan kurang baik bagi kesehatan, saat kita dihadapkan pada hidangan a la kadarnya ini, hasrat ini tak sanggup menolaknya. Betul begitu?
Sebuah eksperimen oleh Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat, mengungkap kondisi perut dan pencernaan setelah kita mengonsumsi mi instan dengan menggunakan kamera seukuran pil yang dimasukkan ke dalam tubuh.
1. Setelah dua jam berada dalam perut, kondisi mi instan masih utuh dan nggak hancur. Lambung nggak sanggup mencernanya
Dalam video tersebut, terlihat usus berkontraksi seperti berusaha mencerna mi instan. Namun, selama 2 jam mi yang sudah berada di dalam lambung tersebut hampir nggak berubah bentuknya.
Mi instan sama sekali nggak mengandung serat dan lebih banyak bahan kimianya, sehingga memberi banyak beban pada sistem pencernaan yang membuatnya membutuhkan waktu lebih lama untuk dihancurkan. Akibatnya, proses penyerapan nutrisi bagi tubuh pun terganggu.
2. Selama mi instan terjebak di dalam perut, senyawa beracun yang dikandungnya, Tersier Butil Hidroksi Quinolin (TBHQ) bakal terserap oleh tubuh. Nah, lho!
TBHQ merupakan ampas dari hasil pengolahan petroleum dan biasanya dicantumkan dalam kemasan makanan sebagai antioksidan. Bukan antioksidan alami yang dibutuhkan tubuh, melainkan bahan kimia sintetis dengan kandungan antioksidan. Bahan inilah yang bikin mi instan bisa awet dan tahan lama.
Satu gram saja TBHQ masuk ke dalam tubuh, akan menyebabkan mual, muntah, halusinasi, sensasi mirip tercekik hingga pingsan. Saat TBHQ ada di dalam tubuh hingga lima gram, maka akan berpotensi mematikan.
3. Cewek yang sering mengonsumsi mi instan berisiko lebih tinggi untuk mengidap sindrom metabolik yang bisa berujung pada penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2
Rutin mengonsumsi mi instan akan menghalangi terserapnya nutrisi penting seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, potasium, vitamin A, niacin dan vitamin C. Sebungkus mi instan saja sudah mengandung 2,700 miligram sodium yang dapat menyebabkan menumpuknya lemak yang nggak sehat.
Terutama bagi cewek, akan mudah sekali mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah, trigliserida yang tinggi, kadar kolesterol sehat HDL yang rendah, dan beberapa kelompok gejala gangguan metabolik lainnya. Jika terdapat tiga saja dari gejala-gejala tersebut yang dialami, maka risiko menderita diabetes dan penyakit jantung juga akan bertambah.
4. Satu lagi yang nggak bisa dipungkiri adalah bahaya Monosodium Glutamate (MSG) bagi otak dan saraf
Kamu pasti sudah paham bahwa terdapat kandungan MSG dalam mi instan. MSG merupakan obat penggemuk yang paling ampuh dan sering digunakan untuk kepentingan percobaan. Ih, serem, ya!
MSG yang juga merupakan excitotoxin, molekul beracun yang membuat sel-sel saraf bekerja terlalu berlebihan hingga dapat mengalami kerusakan bahkan kematian. Gangguan otak dan saraf yang bisa terjadi adalah penyakit alzheimer dan parkinson.
Setelah melihat apa yang terjadi dengan mi instan yang masuk ke dalam perut, bagaimana perasaanmu? Semoga bisa mengedukasi, ya!
Video nya :
Loading...